One more kick! Kali ini Ahok membuat gebrakan lagi. Seperti biasa, beliau berkata dan menukas dengan apa adanya tanpa ditutup-tutupi. Dan yang di kick kali ini adalah FPI, sebuah ormas yang juga secara terbuka menyatakan tak setuju seandainya Ahok naik jadi DKI 1 menggantikan Jokowi. Mengapa statement FPI tersebut baru dikeluarkan sekarang?
Fakta lain adalah, naiknya Ahok ke DKI 1 sebenarnya sudah terbaca sejak lama, pas saat perhitungan hasil pilpres dimenangkan oleh Jokowi, atau pada saat MK membacakan keputusannya. Saat itu semua diam, mungkin hanya ngrasani sana-sini sembari menunggu momentum atau menunggu perintah dari 'kepala' tadi. Dan momentum itu datang tak lama setelah Ahok menyatakan mundur dari partai Gerindra sebagai buntut ketidak setujuan Ahok terhadap sikap Partainya yang mendukung Pilkada Pilihan DPRD.
Nah, pada saat Ahok 'bebas' dari proteksi inilah, tangan-tangan bayangan mulai menampar-nampar dengan keras dan frontal. Begitu hebatnya partai ya, sehingga ketika seorang keluar dari lingkarannya, seperti keluar dari perlindungan dan menjadi sasaran empuk bagi lawan-lawan politik yang bukan tidak mungkin diciptakan sendiri oleh si partai (yang tak mau bertangan kotor - nabok nyilih tangan).
Reaksi FPI yang akan mendemo dan menyatakan menolak Ahok, dijawab dengan ringan oleh Ahok dengan "Aku juga tolak FPI". Kick! Mari kita lihat perkembangannya, apakah perseteruan pendekar dunia persilatan ini akan semakin garang atau makin turun. Kita saksikan saja, siapa yang sebenarnya cuma main gertak sambal, itupun bukan sambal pedas :)
Untuk jurus Ahok yang lain, bisa disimak juga tulisan yang ini .
Happy Kicking!
Tamansari 23 September 2014
Posts
Damai, pasti lebih baik.
ReplyDeleteamin :)
DeleteBetul banget karena damai lah indonesia bisa bersatu..
ReplyDelete