catatan kecil dari pinggir hati

Puisi Negeri Nyinyir


Mulut-mulut mencaci
Menjadi berang tak berkesudahan

Mata-mata nanar
Menjadi dendam berkepanjangan

Telinga-telinga mendengar
Menumpu pada pembuktian waktu

Negeri nyinyir yang getir
Segetir halilintar yang takut akan kilatnya
Menyambar pada waktu yang tak menentu
Dan diam hingga entah kapan....

Negeri nyinyir tak lagi mewah
Hanya tinggal kumpulan sampah
Yang katanya bertuah

Sudah!
Opera ini harus berubah!
Menjadi dongeng cantik yang lentik
Tentang negeri mimpi 
Tentang alamnya
Tentang manusianya





Tamansari




0 Komentar:

Post a Comment

Puisi Negeri Nyinyir