catatan kecil dari pinggir hati

Antri Beli BBM, Toleransi Rasa

Hari ini saya mengalami sendiri. Antri 2 jam untuk 20 ribu rupiah premium. Ah, misalnya tadi pertamaxnya gak habis, pasti meluncur kesitu.
Ada yang patut disyukuri saat antri tadi siang, berpanas-panas bersama ratusan orang yang antri. Rasa syukur atas senasib sepenanggungan, banyak orang yang mengalami hal ini. Tiba-tiba saja di dekatku saling ngobrol dan bertanya satu sama lain, mulai dari alamat rumah hingga pekerjaan. Terjadi interaksi yang terbangun saat antri tadi. Ucapan-ucapan sederhana mengalihkan perhatian dari sengatan matahari.
Manusia (utamanya Indonesia) kadang justru terbangun rasa kemanusiaannya saat ada relasi yang nyambung antara perasaan satu orang dengan orang lain. Mungkin inilah satu hal positif yang bisa diambil dari kejadian antri. Coba kalau kondisi normal, belum tentu kita akan saling sapa. Mungkin akan tenggelam dengan pikiran atau gadget masing-masing tanpa hiraukan sekitar.
Marilah saling bertegur sapa dengan hangat pada siapapun, dan dalam suasana apapun. Karena sejatinya manusia Indonesia itu ramah, dan bersahaja.

Tamansari, 26 Agustus 2014


Posted via Blogaway



0 Komentar:

Post a Comment

Antri Beli BBM, Toleransi Rasa