catatan kecil dari pinggir hati

Sebuah Catatan Kecil tentang Film-film Pendek di Tebas Award 2013


TEBAS AWARD 2013, sebuah acara yang diselenggarakan oleh komunitas multimedia STMIK Amikom Yogyakarta. Festival Kreasi Multimedia yang di dalamnya ada beberapa kompetisi/lomba, antara lain lomba design poster, fotografi, dan film pendek. Kebetulan saya dipercaya sebagai salah satu dewan juri untuk lomba film pendek bersama Mas Arswendo Atmowiloto dan Mas Mayong Suryolaksono. Adalah sebuah kehormatan bagi saya karena di event ini bisa banyak belajar lagi bersama para senior.
Tak hanya itu, di acara ini saya juga diberi kesempatan untuk menonton film2 pendek karya anak-anak muda kreatif dengan berbagai macam genre. Horor,thriller,drama,romance,bahkan ada beberapa film surealis yang masuk ke meja dewan juri setelah diseleksi oleh tim kurasi.
Tulisan ini tidak akan membahas proses penjurian maupun hasil penjurian. Informasi selengkapnya bisa dilihat di sini . Saya akan membahas beberapa film yang mempunyai kekuatan tertentu. Kekuatan disini bukan berarti film yang menang atau bahkan mendapat beberapa award berdasarkan keputusan juri, namun lebih pada pendapat personal saya sebagai penikmat film. Dan disini saya tidak akan menulis kelemahan-kelemahannya, karena seburuk-buruknya karya film adalah hasil proses kreatif pembuatnya. Kelemahan-kelemahan adalah bagian dari proses, dan biarkan itu berhenti di meja juri saja. Kecuali suatu saat pembuat film ingin ngobrol ringan dengan saya tentang filmnya, tentu akan kita dikusikan. Sekali lagi ini pendapat pribadi, bukan sebagai juri, dan urutan penulisan hanya acak semata, tidak merunut pada urutan kualitas.

Berikut beberapa film diantaranya :



FILM LANGKAH
Film dengan tema sederhana, tentang sepatu butut yang mengantar perjuangan hidup pemakainya. Era DSLR dimanfaatkan dengan baik oleh pembuatnya. Bermain dengan depth of field dan angle-angle kamera yang tak biasa namun tetap terasa indah. Detail gambar bagus, beberapa teknik bokeh dan flare dipakai untuk mempertajam dramatik.







FILM ESCAPE
Bercerita tentang gadis yang hamil di luar nikah. Film ini one shot. Penggunaan teknik lighting yang terasa "glamour" mampu menghadirkan imaji dan strata dari tokoh utamanya. Pantulan tubuh di lantai cermin menjadi penguat adegan. Film ini mampu menghasilkan suspense minor maupun mayor menggunakan sound effect dengan baik.









FILM AIB
Film horor yang bercerita tentang apa yang terjadi ketika seseorang menggugurkan kandungan. Kekuatan film ini terletak pada pembuatan suspens denga cara sederhana namun tetap kuat. Selain itu konten lokal Jawa terasa sangat kuat. Properti sesajen, penggunaan bahasa terasa Jawa sekali, menambah suasana mistis.










FILM LIPSTIK
Film dengan tema kuat. Mengangkat konflik tentang gender dan doktrin agama. Sebuah kisah waria yang membesarkan bayi yang ditemukan di depan mushola. Penggunaan idiom-idiom ala Jogja terasa kuat. Dengan intrik-intrik sosial yang menjadi menu utama.











FILM CERITA IVY
Mengangkat tema bahaya merokok. Disajikan dengan sederhana. Kekuatan film ini adalah pada kesederhanaan dan keluguan cara penceritaan dan alur yang dibuat. Sederhana bukan berarti tak mampu menyentuh emosi. Sederhana namun berbicara. 











FILM AMBIVALANCE
Bercerita tentang seseorang yang merekam adegan bunuh dirinya. Kelebihan film ini adalah pemilihan gaya sinematografi yang pas sesuai dengan kebutuhan dan konsep filmnya. Penonton diajak masuk ke jiwa si tokoh yang sakit. Kehadiran suspens-suspens yang kuat dengan gaya khas film ini mampu mencekam penontonnya, dan kita diajak untuk berimajinasi seperti apa dan apa yang terjadi seandainya pengambilan film ini gagal.








FILM THE LEGEND
Tentang absurditas penulis dan fans nya. Film ini menjadi menarik karena menggunakan gaya komedi sinical atau bahkan satire. Tata sinematografinya rapi dan jernih. 












FILM SUNSET
Tentang dialog dua tentara Jepang di tengah keputus asaan. Dua pemain yang mampu menghadirkan dramatika dengan baik. Dramaturgi film ini kuat, dihiasi banyak phase-phase kosong dan 'suwung'. Kekosongan ini justru memperkuat film.











FILM BATUJU
Sebuah kisah suku antah berantah dengan aturan primitifnya. Teknik penyutradaraan yang rapi, kualitas dan detail sound menghiasi film ini. Imajinasi penggunaan bahasa yang aneh juga menjadi pilihan dan mampu mendorong terciptanya sebuah bangunan film tentang suku antah berantah.










FILM HANACARAKA
Film buatan adik-adik SMP ini lugas dan sederhana. Mengajak kita kembali pada akar kebudayaan, dalam hal ini budaya Jawa melalui huruf Jawa Hanacaraka. Tema dan pesannya kuat, meskipun digarap dengan cara yang sederhana, dan dengan sudut pandang anak-anak.











Demikianlah catatan kecil ini. Masih banyak film yang lain. Bukan berarti film yang tak masuk di tulisan ini adalah film yang tidak bagus. Ini semata masalah waktu dan space saja. Semoga berguna untuk perkembangan film Indonesia, dan film pendek khususnya.






Tamansari 1 Agustus 2013




0 Komentar:

Post a Comment

Sebuah Catatan Kecil tentang Film-film Pendek di Tebas Award 2013