Banyak kata diucapkan, beribu huruf dihamburkan. Sadarkah kita berapa kata yang telah kita ucapkan sejak lahir? Ah, males ngitungnya. Tapi apakah kita sadar bahwa peribahasa 'Mulutmu Harimaumu' itu nyata dan ada? Sudah banyak bukti yang menyatakan kekerdilan atau kesatriaan seseorang salah satunya ditentukan oleh apa yang dia ucapkan. Kata bisa menjadi senjata, mematikan musuh atau diri sendiri. Ketajaman lidah tak ubahnya pisau belati yang telah terhunus, atau bisa juga menjadi air tenang yang siap mendinginkan siapapun yang dekat dengannya.
Hati-hati dalam berkata. Segala kebohongan atau kebenaran bermuara pada mulut dan kata-kata kita. Proporsional dan bermanfaat bagi orang lain adalah wujud sejati kemerdekaan berpikir dan berkata secara bertanggung jawab.
Jangan sampai cangkem (mulut-Jawa) offside. Nanti disemprit wasit. Wasitnya adalah norma sosial, agama, dan hukum. Hati-hati.
Ditulis untuk diri sendiri
Tamansari, 16 Juli 2014
0 Komentar:
Post a Comment