catatan kecil dari pinggir hati

Pengaruh Spiritualitas Sutradara Pada Proses Kreatif Film


Dalam sebuah proses pembuatan film sutradara memegang peranan penting. Selain sebagai head of creative department, sutradara juga menjadi leader dalam organisasi. Semua elemen kepemimpinan sebaiknya dikuasai, mulai dari fungsi memimpin, koordinasi, hingga fungsi kontrol dan evaluasi. Sutradara seperti mempunyai dua sisi yang harus berjalan beriringan.
Fungsi leader digunakan untuk merengkuh dan memilah serta memilih aspirasi kru lain. Keputusan yang diambil saat proses kreatif dihasilkan dari faktor kepemimpinan kuat. Berbicara kepemimpinan, kita bicara relasi manusia. Dan setiap manusia mempunyai jati diri dan ego masing-masing. Disinilah seorang sutradara dituntut untuk mampu mengkolaborasikan ego menjadi satu tatanan kreatif yang akan menghasilkan sebuah karya seni, yakni film.
Sebagai leader dalam proses kreatif seorang sutradara kadang disebut juga sebagai Tuhan kecil. Dialah yang menciptakan gambar dan suara dalam kepalanya kemudian dituangkan dalam sebuah proses teknik yang melibatkan banyak peralatan dan sumber daya manusia. Roh setiap tokoh, problem-problem dalam alur cerita, konflik dan penyelesaiannya adalah hasil dari energi sutradara. Tentu saja dalam proses kreatif kita tidak boleh menafikan peran dari kru yang lain. Sutradara tak hanya harus menguasai teknik penyutradaraan , namun lebih substansial ia harus mampu menguasai dan memimpin dirinya sendiri.
Spiritualitas bukan dipandang sebagai agama, melainkan lebih kepada way of life, bagaimana seseorang menjalani hidupnya, dengan cara seperti apa, dan memandang hidup sebagai apa. Dari hasil pengalaman personal saya spiritualitas ini ternyata berpengaruh besar pada relasi sutradara dengan imajinasi, dan relasinya dengan kru. Perspektif sutradara menjadi hal dominan dalam proses penciptaan film, dan biasanya bersifat subyektif. Dan subyektifitas adalah hal personal yang dipengaruhi oleh pengalaman hidup, cara hidup, dan bagaimana ia menjalani hidupnya. Seperti penonton filmpun demikian. Satu film yang ditonton 1000 orang akan menghasilkan 1000 impact dan sudut pandang. Pengalaman hidup sutradara, masa kecilnya, juga akan mempengaruhi cara bagaimana dia berelasi dengan kru dan pemain yang terlibat dalam sebuah produksi film.
Disini saya tidak akan menulis baik atau buruknya attitude sutradara, baik dalam proses kreatif maupun kerja tim, namun hanya memberikan pandangan yang lebih jernih agar para pelaku proses kreatif melakukan introspeksi terhadap apa yang telah diciptakannya. Jangan lupa, leader is a sample. Sifat dan sikap leader bisa sangat berpengaruh pada anak buahnya, bahkan kadang bisa dicopy paste. Tak heran ketika melihat sebuah produksi dan terjadi konflik, proses penyelesaian yang dilakukan bisa menjadi parameter attitude leadernya. 
Mari belajar dari masa kecil kita, masa remaja, dan masa dewasa. Berbaik sangkalah pada pengalaman hidup, karena merekalah yang telah berpengaruh besar pada kita saat ini. Mari kita belajar mawas diri, memaafkan masa lalu dan masalah-masalah kita, agar bisa menjadi leader yang baik. Percayalah, roh sebuah film adalah hasil dari pengalaman hidup orang-orang yang terlibat di dalamnya.
Happy Directing :)



Tamansari, 14 Agustus 2013





0 Komentar:

Post a Comment

Pengaruh Spiritualitas Sutradara Pada Proses Kreatif Film