catatan kecil dari pinggir hati

Jogja Istimewa (?)


'Nuwun sewu', kata seseorang sambil 'mundhuk2' di depan beberapa orang tua yang sedang duduk2 di ujung gang itu. Ini hanya contoh kejadian kecil namun mencerminkan hal besar, saat orang yang lebih muda menghargai yang tua. Dan hal-hal seperti ini dulu sering aku temui,sekitar tahun 80an-90an. Kata 'nuwun sewu' yang simple itu mampu menunjukkan bahwa manusia hidup dengan takdirnya sebagai makhluk sosial, berinteraksi, dan menyapa manusia lainnya. Menghirup udara pagi di kota ini, segar. Walau kadang cuaca tak menentu. Namun pada dasarnya banyak hal yang terasa 'istimewa' dari Jogja. Keistimewaan tak sekedar pada status politik belaka, namun lebih jauh adalah tentang dinamika sosial budaya yang bergerak melalui aliran darah manusia yang tinggal di Jogja. Keberagaman etnis di Jogja dulu terbangun indah. Namun beberapa kali sempat terjadi friksi antara para pendatang dan penduduk asli Jogja. Selain itu ketegangan kadang terjadi antara ormas maupun pribadi-pribadi. Catatan kriminal kota ini cenderung naik. Tidakkah kita sadari bahwa satu tarikan napas adalah berkah dari Sang Pencipta melalui kota ini? Tidakkah kita sadari bahwa setiap kita tersenyum adalah senyum kota ini juga? Jangan biarkan Jogja menjadi kota pemarah. Jangan biarkan Jogja sedih. Ciptakan satu senyuman setiap pagi agar kota ini tertawa sepanjang hari. 'Nuwun sewu', ini hanya tulisan sederhana tentang Jogja yang mudah-mudahan akan selalu istimewa.



Tamansari 12 Mei 2012



0 Komentar:

Post a Comment

Jogja Istimewa (?)