Apa yang dirasakan pada saat jatuh cinta pertama kali? Dada yang berdegup kencang? Waktu yang lambat berjalan (karena nungguin malming), atau yang paling ekstrim serasa dunia milik berdua? Bebas kok. Semua boleh dirasakan dan diresapi. Coba rasakan sekarang, saat kita telah mencintai seseorang selama bertahun-tahun atau malah berpuluh tahun. Rasa yang hiperbolis itu masih ada? Atau menguap seiring waktu?
Cinta itu seperti uap yang tak meninggalkan jejak saat menghilang, namun kita masih bisa mencium aromanya. Cinta itu tak berbentuk tapi kita bisa merasakan kehadirannya. Permasalahannya adalah kadang kita menolak bentuk cinta yang tak sesuai dengan harapan. Harapan tentang pengertian, perubahan, konsistensi, maupun kepercayaan. Terkadang cinta bisa menjelma menjadi masalah yang berujung pada perseteruan, atau bahkan cinta itu kadang hadir dalam bentuk "ketiadaan rasa" yang makin sulit dipahami.
Cinta juga bisa menjelma menjadi bentuk-bentuk antagonis yang sangat jauh dari harapan kita, menjadi "musuh abstrak" dalam keseharian. Menjelma menjadi waktu yang tak mau kompromi, menjelma ruang yang berjauhan.
Efek dari semuanya adalah kita merasa hambar. Lah, terus dimana cinta yang selama ini diagung-agungkan pujangga itu? Kemana dia pergi? Kenapa kata-kata berbunga dihapus menjadi tanda baca yang bau bangkai?
Sudah jelas, kemanusiaan kita yang tak mampu menjangkaunya. Biarkan saja cinta menjelma menjadi bentuk apapun, toh selama kita percaya bahwa Tuhan hadir, cinta tak akan pergi kemana-mana. Biarkan Tuhan hadir dalam bentuk paling sederhana, menjadi kalimat-kalimat yang diucapkan oleh pasangan dan mudah dimengerti tanpa kita perumit lagi. Biarlah cinta hadir dalam bentuk tingkah laku yang membuat kita tersenyum. Toh cinta bukan bentuk nyata yang bisa diukur luas dan volumenya.
Lalu apa kesimpulan dari tulisan ini? Tidak ada. Karena penulispun masih mencari jawaban dan kesimpulannya, dan sepertinya tak akan selesai sampai akhir nanti.
Baca juga Cinta itu Logis,...Banget .
Selamat mencintai dan dicintai :)
Tamansari 27 Juli 2014
0 Komentar:
Post a Comment