Sega Sakkepel Dirubung Semut

Konser akbar adalah hal biasa. Tapi sebuah konser dengan puluhan artis besar di sebuah stadion besar dan mendatangkan ratusan ribu penonton? Ah itu mungkin juga hal yang biasa. Yang luar biasa adalah ketika seluruh artis menyumbangkan kemampuannya tanpa imbalan, dan penonton datang tanpa membayar. Dan lebih luar biasanya lagi adalah ini terjadi bukan dalam industri hiburan, tetapi dalam kampanye politik. Inilah fenomena KONSER SALAM 2 JARI untuk Jokowi-JK.

Saya tidak terlalu mendalami siapakah yang pertama kali mempunyai ide untuk membuat konser ini. Kemungkinan dari timses Jokowi-JK, atau bisa saja tumbuh dari para artis itu sendiri, sekelompok entertainer yang mempunyai pandangan dan cita-cita politik sama. Konser berlangsung lancar, dan hebatnya tak ada atribut partai yang nampak di area penonton. Semua berpesta dalam persatuan dan kegembiraan. Ini yang terpenting.

Apa yang anda rasakan ketika melihat foto ini? Sebuah foto yang diambil oleh Jay Subijakto, sang disainer panggung. Merindingkah? Ya, wajar. Mungkin Pak Jokowi yang berada di tengah-tengah penonton juga merasakan hal yang sama. Ya masih mungkin saja penonton itu datang bukan karena ingin mendukung Pak Jokowi, tapi karena ingin melihat artis idolanya. Mumpung gratis. Dan bisa saja tidak semua penonton akan mencoblos nomer 2 pada saat Pilpres 9 Juli nanti.  Namun seandainya konser ini kita lihat sebagai sebuah peristiwa kemanusiaan, maka bisa disimpulkan bahwa aura positif acara ini akan menyebar hingga 9 Juli nanti. Aura perdamaian dan kerelaan berbagi.

Seperti sega sakkepel dirubung semut (segenggam nasi dikerubutin semut). Inilah yang terjadi. Segenggam nasi mungkin tak akan mengenyangkan ribuan semut, tapi minimal bisa memberi harapan pada semut bahwa masih ada makanan yang bisa mengisi perut mereka. Pak Jokowi itu kurus kerempeng, mungkin tak terlalu sesuai ekspetasi kita saat mengharapkan sosok pemimpin. Tapi minimal visi dan misi beliau mampu memberi secercah harapan pada rakyat terhadap bangkitnya orde integritas dan kabinet Indonesia bekerja. Pak Jokowi bukan manusia sempurna, pun dengan Pak JK. Kita juga bukan rakyat yang sempurna, namun kita adalah rakyat Indonesia yang tak pernah kehabisan pengharapan terhadap situasi baru.

Akhirnya, marilah kita memlih di tanggal 9 Juli nanti sesuai hati nurani kita, bukan karena paksaan maupun uang. Untuk Indonesia!

Selamat mencoblos!

#salam2jari :)

Tweet