KALA, sejatinya adalah waktu. Dalam cerita pewayangan, Kala digambarkan sebagai dewa yang berwujud raksasa dan menjadi simbol dari keserakahan dan ketamakan. Dan orang-orang Jawa yang mempercayai ruwatan, mempunyai ujub atau keinginan agar sukerta bisa dihilangkan dari dirinya dan menjauhkan dari kutukan Betara Kala.
KALAH, sebuah posisi dimana seseorang tak bisa mempertahankan sesuatu dan terpaksa melepaskannya.
KALAP, adalah mengamuk karena emosi yang benar-benar tak terkendali. Tak ada yang mampu menghentikannya, kecuali dirinya sendiri atau kematian.
Merefleksikan cerita-cerita tentang kekerasan yang terjadi di negeri ini, mungkinkah saat ini KALA sedang membangkitkan orang-orang yang KALAH?kalah oleh ego,emosi dan kebutuhan eksistensinya? Hingga akhirnya menjadi KALAP dan aksinya tak terbendung lagi.
Indonesia bukan negeri pewayangan yang hanya memandang sesuatu dari dua sisi. Indonesia adalah negara hukum, yang mengedepankan tatanan moral dan sosial sebagai garda terdepan.
Jangan sampai KALA menguasai orang-orang KALAH dan membuatnya menjadi KALAP, tak berakal dan berbudi.
INDONESIA UNITE!
Nologaten 9 Februari 2011
0 Komentar:
Post a Comment